Home > Review > Review Asus Padfone S (PF500KL)

Review Asus Padfone S (PF500KL)

Ketika mendengar handphone dari Asus, banyak orang akan merujuk kepada seri zenfone. Tidak banyak orang yang tahu tentang seri padfone. Kali ini saya berkesempatan untuk membuat sedikit review tentang Asus Padfone S.

Asus Padfone S ini terbagi menjadi dua bagian, bagian pertama adalah handphone dan bagian kedua adalah Phone Station. Ketika kita membeli Padfone S terdapat pilihan untuk membeli HP-nya saja atau sekalian dengan Station-nya. Saya menjumpai ada 2 jenis garansi. Pertama garansi resmi, saya tidak menemukan ada opsi untuk memisahkan penjualan HP dan Station. Tetapi pada garansi distributor, mereka menawarkan terpisah.

Untuk handphone disebelah kanan terdapat tombol power dan volume rocker. Menurut saya, tangan kita harus pada posisi yang tepat untuk menekan baik tombol power maupun volume. Apabila tidak tepat maka tidak bereaksi. Itu dikarenakan sisi pinggirnya sedikit miring. Pada bagian atas terdapat dua lubang, yang pertama adalah port 3.5mm untuk audio out, dan yang kedua adalah microfon. Pada sisi bawah terdapat port micro-usb dan microfon. Pada bagian belakang terdapat kamera dan flash. Sedangkan bagian depan terdapat layar dan front-camera.

Sisi atas pada station terdapat tombol power sedangkan sisi kirinya terdapat tombol volume dan port micro-usb. Bagian belakang, terdapat slot untuk menempatkan handphone.

Asus padfone S ini ditenagai prosessor Quad-core 2.3 GHz Krait 400 dengan chipset Qualcomm MSM8974AB Snapdragon 801. GPU yang digunakan adalah Adreno 330. Dengan RAM 2GB tentunya menambah kedahsyatan handphone ini. Dari sisi jaringan, padfone S single sim (micro-sim) ini mendukung GSM, HSPA dan LTE. Khusus untuk 4G/LTE padfone S mendukung LTE 800 / 900 / 1700/2100 / 1800 / 1900 / 2100 / 2600 dengan kecepatan hingga 150/50 Mbps. Sehingga padfone S dapat digunakan dengan nyaman pada provider-provider di Indonesia yang telah menggelar LTE di band 900.

Untuk bersosial media, padfone S mempunyai 2 kamera, kamera depan sebesar 2mp sedangkan kamera belakang sebesar 13mp. Padfone S mampu merekam video dengan resolusi 4K dan juga mempunya opsi pengaturan secara manual untuk kamera.

Layar yang berdimensi 5″ (1080 x 1920 pixel) menggunakan teknologi Super IPS+ dengan kedalaman warna 16M. Storage bawaan dari padfone S adalah 16GB sedangkan storage tambahan yang dapat dibaca maksimum 64GB. Spesifikasi tambahan dari padfone S adalah mendukung penggunaan NFC, wireless charging, WLAN a/b/g/n/ac dual-channel wifi-direct hotspot, bluetooth 4.0 dan radio. GPS mampu mendukung A-GPS dan juga GLONASS.

Asus padfone S ini mempunyai benchmark yg cukup tinggi apabila diukur menggunakan Antutu. Dengan skor 42 ribuan, maka hp ini mengalahkan Xiaomi Mi4, Mi3, Samsung Galaxy S5, Huawei Mate 7, Nexus 5, LG G3, dll. Sensor yang dimiliki juga cukup lengkap, Accelerometer, light sensor, orientation sensor, proximity, gyroscope, sound sensor, dan juga magnetic sensor.

Dari pengalaman mencoba berbagai handphone, Asus padfone s ini cukup gegas, tidak terasa adanya lag. Dengan ram 2GB dan sudah saya isi dengan berbagai macam aplikasi, sisa RAM yang tersedia sekitar 800MB. Cukup lega untuk loading aplikasi lain. Ketika dinyalakan, free internal storage sekitar 10GB dari total 16GB, dimana 5GB sisanya sudah digunakan untuk sistem.

Free memory

Untuk mengetahui performa yang bagus dari baterai diperlukan minimal 4-5 pengecasan. Setelah sekitar 4-5 hari baru diukur performa penggunaan baterai untuk penggunaan sehari-hari. Dalam rentang 4-5 hari awal, performa baterainya cukup bagus, saya pernah memperoleh hasil bahwa Asus Padfone S ini mampu bertahan selama 24 jam dengan screen on hampir 3 jam dan sisa baterai sekitar 30%. Di lain hari, performa baterai dibawah tersebut, kira-kira 15 jam untuk screen on diatas 3 jam. Pola penggunaan saya adalah BBM, Whatsapp, Telegram dan Gmail auto-sync. Dengan intensitas penggunaan whatsapp yang cukup tinggi dan penggunaan email yang cukup tinggi juga. Tetapi saya tidak memainkan game apapun, sms dan telepon kadang-kadang saja.

Statistik Baterai

Aplikasi bawaan dari Asus Padfone S ini cukup banyak, misalnya asus webstorage, splendid, audio wizard, do it later, supernote, amazon kindle, mirror, pc link, my asus, story, quick memo, remote link, omlet chat, what’s next, share link, dan party link.

Performa kamera pada Asus Padfone S ini cukup bagus. Dengan kamera belakang sebesar 13 MP, Padfone S ini mampu menghasilkan gambar yang bagus dan detail ketika cahayanya cukup, untuk kondisi low light pun sudah sangat layak. Sayangnya ketika kondisi low light dan menggunakan flash, hasil fotonya cenderung kebiruan (blueish). Untuk kamera depan, performanya juga tidak mengecewakan bagi anda yang suka selfie. Pada kondisi cahaya yang cukup, hasil fotonya bagus, sedangkan dalam kondisi kurang cahaya, hasilnya juga tidak terlalu mengecewakan.

Kamera belakang. Dari kiri atas, searah jarum jam: low-light flash, low light no flash, cahaya cukup no flash, low-light owl mode

Kamera depan. Paling atas cahaya cukup, dua foto dibawah cahaya seadanya didalam kamar.

Berdasarkan pada beberapa hari penggunaan, maka saya dapat menyimpulkan bahwa Asus Padfone S ini kinerjanya bagus, gegas. Dengan menggunakan satu partisi, maka kita tidak perlu dipusingkan dengan out-of-storage ketika menginstall banyak aplikasi. Dengan fasilitas NFC, tentunya kita dapat berkreasi lebih jauh untuk mengatur profile handphone. Misalnya didalam mobil, kita tempelkan handphone ke NFC tag untuk mengubah profile menjadi enable bluetooth, menyalakan GPS, mengaktifkan aplikasi Here untuk navigasi, dan lain sebagainya. Wireless charging akan memberikan keuntungan untuk mengisi baterai tanpa menggunakan kabel.

Tidak ada suatu produk yang dapat memenuhi semua kebutuhan kita. Tentunya Asus Padfone S ini tidak luput dari kekurangan. Kekurangan yang paling terasa adalah penggunaan baterai tanam. Dengan baterai tanam tentunya kita harus selalu sedia powerbank ketika bepergian untuk menjaga kemungkinan baterai habis ditengah perjalanan. Tidak adanya fasilitas dual-sim tentunya menjadi nilai minus yang kedua karena saat ini banyak orang di Indonesia yang mempunyai lebih dari satu kartu. Phone Station yang berat ketika digunakan menjadi point minus selanjutnya. Sisi minus terakhir adalah kurangnya aksesories dari seri Asus Padfone S. Ketika saya jalan-jalan ke pusat aksesories di kota saya, tidak saya jumpai satupun yang menyediakan case baik untuk handphone maupun untuk station, screen protector juga belum ada yang menyediakan. Bahkan, banyak dari mereka tidak tahu seri padfone. Bagi mereka Asus tahunya seri zenfone.

You may also like
[Video] Unboxing Movistar Alpha ASL 26555 ADSL/3G Wireless Router
Unboxing Android TV Box Beelink X2
Unboxing Axioo Windroid 9G
Upgrade Asus Padfone S (PF500KL) ke Lollipop 5.0